Maraqil 'ubudiyyah Fi Syarh Bidayatul Hidayah

مراقي العبودية على متن بداية الهداية لأبي حامد الغزالي

Syarah Bidayatul Hidayah Syaikh Nawawi al-bantani

Kitab Maroqil Ubudiyah adalah kitab karya Syaikh Nawawi al-Bantani yang menjelaskan dan menguraikan secara detail matn (teks pokok) pada kitab Bidayat al-Hidayah karya Imam Al Ghazali yang sarat dengan petuah atau nasehat yang sangat penting dan indah baik dalam bentuk natsr (narasi) maupun syair terkait bagaimana cara mengisi waktu kita sehari-hari sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Kitab yang membahas pemahaman tentang bagimana cara menyucikan jiwa, menyempurnakan akhlak, memperkuat dimensi lahir dan batin, serta mencapai kebahagiaan yang abadi dengan penyajian aspek-aspek dari ilmu Tasawuf, yang bertujuan untuk memberikan . yang menguraikan petunjuk dengan sangat urut sesuai waktu dimulai dari adab bangun tidur, adab masuk ke kamar mandi, berwudhu, mandi, tayamum, adab keluar rumah dan menuju masjid, saat masuk masjid, hingga amaliyah dan adab apa saja yang meski kita lakukan saat sholat dan mengisi waktu antara dua shalat. Dijelaskan juga bagimana adab-adab sebelum, sesudah dan saat shalat Jum’at serta adab berpuasa.

Setelah itu, pembahasan tasawwuf dengan mengulas tentang urgensi meninggalkan kemaksiatan baik maksiat mata, telinga, lisan, perut, kelamin, tangan, kaki dan hati. Semuanya dijelaskan secara sistematis, mulai dari penyebabnya, juga akibat-akibatnya sampai bagaimana solusi atau obatnya agar dapat menghindari maksiat-maksiat tersebut.

Secara umum, Kitab matan Bidayatul Hidayah terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menjelaskan tentang aspek-aspek ketaatan adab dan akhlak, seperti niat dalam mencari ilmu, aktivitas sehari-hari mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur, serta ibadah harian seperti wudhu, salat, dan puasa.

Adapun pada bagian kedua Bidayatul Hidayah fokus pada penjelasan tentang nahyu yaitu bagimana untuk menjauhi maksiat. Imam Al-Ghazali membahas tentang pentingnya menjaga anggota tubuh, terutama lisan, dari perbuatan maksiat. dan begitu juga, Imam al-Ghazali tidak hanya membahas aspek-aspek fikih biasa, tetapi juga menambahkan dimensi spiritual yang menjadi fokus utama, seperti dalam bab salat, di mana beliau menekankan tentang khusyu' dan memberikan tips untuk mencapainya.